Terlepas dari kerugian yang ditimbulkan oleh Federal Reserve, harga Emas juga menanggung beban eskalasi ketegangan geopolitik di sekitar China dan Rusia. Alasannya dapat dikaitkan dengan komentar dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang mengatakan bahwa Amerika Serikat mencurigai China sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan militer kepada Rusia. Di baris yang sama adalah kekhawatiran pasar dari kesepakatan perdagangan AS-Taiwan. Di sisi lain, Rusia menangguhkan perjanjian senjata nuklirnya dengan AS dan berjanji untuk mempertahankan aksi militernya di Ukraina.
Konon, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato kenegaraannya ke Majelis Federal Rusia saat berbicara di kedua majelis parlemen pada hari Selasa. Selama pidatonya, Presiden Rusia Putin dengan jelas menyebutkan, “Tugas kita adalah memimpin ekonomi kita ke perbatasan baru,” yang pada gilirannya menyoroti ketegangan geopolitik lebih lanjut seputar Ukraina. Pada baris yang sama, Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo mengatakan pada hari Selasa, “AS dan sekutunya merencanakan sanksi baru minggu ini untuk terus mengisolasi Rusia atas perang di Ukraina.”
Perlu dicatat bahwa ketakutan geopolitik bergabung dengan perkiraan laba yang lebih lemah dari perkiraan dari pengecer utama AS, yaitu Walmart dan Home Depot, untuk menyoroti suasana risk-off dan membebani benchmark Wall Street. Hal yang sama mendukung terburu-buru menuju keamanan risiko dan mendorong Dolar AS sementara juga membebani harga Emas.