Harga emas stabil mendekati $ 1.650 per ons pada hari Selasa setelah dicambuk di dua sesi sebelumnya, karena para pedagang dengan hati-hati menunggu lebih banyak petunjuk tentang lintasan pengetatan moneter Federal Reserve AS. Setelah memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diharapkan secara luas pada bulan November, pejabat Fed kemungkinan akan mempertimbangkan kenaikan yang lebih kecil pada bulan Desember di tengah kekhawatiran tentang pengetatan yang berlebihan, WSJ melaporkan pada hari Jumat.
Ketidakpastian geopolitik meningkat ke tingkat yang sangat tinggi
Di atas dolar AS yang lemah saat ini yang telah menambah nilai signifikan pada emas, dunia menghadapi tingkat ketidakpastian geopolitik yang meningkat baik di Korea Utara maupun perang di Ukraina.
Pada hari Selasa Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol mengatakan bahwa Korea Utara telah menyelesaikan persiapan awal untuk uji coba nuklir ketujuhnya. Seperti dilansir Bloomberg News, presiden Korea Selatan mengatakan kepada Parlemennya pada hari Selasa, “Kami menilai bahwa mereka telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuh”.
Ancaman uji coba nuklir oleh Korea Utara hanyalah bagian dari kerangka geopolitik yang jauh lebih kompleks. Artikel di Bloomberg News mengartikulasikan kompleksitas lingkungan geopolitik saat ini dengan mengatakan, “Dorongan AS untuk mengisolasi Rusia atas perang Vladimir Putin di Ukraina, ditambah dengan meningkatnya permusuhan terhadap China, telah memungkinkan Kim untuk memperkuat pencegah nuklirnya tanpa takut menghadapi lebih banyak sanksi di Dewan Keamanan PBB”.
Ada juga laporan bahwa Rusia merencanakan serangan bendera palsu. Pada Senin Putin dan Kremlin mengklaim bahwa Ukraina berencana menggunakan “bom kotor” radioaktif terhadap pasukan Rusia. Putin telah menggunakan “bendera palsu” sebelumnya sebagai alasan untuk meningkatkan Operasi militer Rusia. Ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa presiden Rusia menciptakan narasi di mana ia akan meningkatkan perang di Ukraina untuk memasukkan senjata nuklir taktis atau bom kotor untuk mendahului Ukraina dari menggunakan “bom kotor”.
Pada hari Selasa Brigadir Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan, “Dari sudut pandang AS, tuduhan bahwa Ukraina sedang membangun bom kotor adalah salah.”
Hari ini Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Rusia akan membuat “kesalahan serius” dengan meluncurkan serangan nuklir “bendera palsu” di Ukraina dan bahwa tidak jelas apakah operasi semacam itu sedang berlangsung.
Dengan latar belakang kelemahan dolar yang ekstrem hari ini menyerah lebih dari 1%. Serta eskalasi ketidakpastian geopolitik yang ekstrem dari Korea Utara dan fakta bahwa emas hanya naik $3 dengan jelas menggambarkan bahwa emas saat ini tidak bereaksi sebagai aset safe haven.