- China memberlakukan tarif balasan sebesar 34% dan pembatasan ekspor rare earth. Hal ini menyebabkan ketegangan pasar yang signifikan.
- Indeks ADR China mengalami penurunan hampir 9%, sementara Hang Seng China Enterprises Index hampir masuk dalam koreksi teknis.
- Yuan melemah ke level terendah sejak Februari, yang meningkatkan volatilitas di pasar dan risiko pelarian modal di kawasan Asia.
- Reaksi pasar global menunjukkan resesi yang makin dalam, dengan penurunan tajam pada S&P serta peningkatan volatilitas di berbagai aset seperti minyak, emas, dan ekuitas.
- Bank sentral belum mengambil tindakan tegas, sehingga ketegangan geopolitik dan kebijakan fiskal memperburuk situasi. Ada desakan untuk respons fiskal cepat untuk mengurangi dampak tarif.