Awalnya pasar bereaksi positif — indeks saham melonjak pada hari Senin setelah kesepakatan — tetapi sepanjang minggu pasar terus mencatat aksi jual mendadak dan volatilitas tinggi.
Ada kekhawatiran besar karena data ekonomi AS menjadi tidak jelas:
▶️ Bureau of Labor Statistics (BLS) belum menetapkan jadwal penuh untuk merilis data yang tertunda akibat shutdown.
Misalnya, data pekerjaan non-pertanian (NFP) untuk September dijadwalkan rilis Kamis, 20 November.
Namun, ada peringatan bahwa data Oktober (NFP) dan inflasi (CPI) mungkin tidak pernah dirilis karena pengumpulan data yang “terganggu secara permanen”.
📊 Kinerja Mingguan Pasar
Meskipun perubahan mingguan rata-rata kecil karena “mean-reversion”, volatilitas intrahari sangat tinggi.
Aset kripto mencatat keluar dana cukup signifikan — pasar kripto “terdeleveraging” (penurunan posisi risiko) secara nyata.
Pasar ekuitas (saham) sempat naik, namun suasana pasar tetap penuh kecemasan dan “menunggu siapa yang akan bergerak dulu”.
🗓 Fokus Minggu Ini
Di kawasan Asia-Pasifik: perhatian untuk data inflasi di Jepang dan Selandia Baru, serta keputusan suku bunga oleh People’s Bank of China (PBoC).
Di AS, Eropa dan Inggris: banyak data ekonomi penting seperti CPI, HICP, PMI, serta survei sentimen konsumen.
Untuk AS secara spesifik: Meski data NFP untuk September sudah dijadwalkan, pasar masih “terbang tanpa instrumen penuh” karena kekosongan data Oktober dan inflasi.
✅ Hal yang Harus Diwaspadai
Ketidakpastian seputar jadwal rilis data BLS berarti pasar bisa bereaksi dengan sangat tajam bila ada pengumuman tak terduga.
Volatilitas bisa tetap tinggi — pelaku pasar akan sangat sensitif pada data ekonomi, komentar bank sentral, dan berita makro lainnya.
Risiko bahwa beberapa data penting selamanya hilang atau tertunda menjadikan pengambilan keputusan investasi / trading menjadi lebih sulit.
