Amerika Serikat
Dolar AS naik terhadap mayoritas mata uang G10 dan emerging markets pekan lalu, didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS. Namun, tren kenaikan kurs ini kemungkinan mendekati puncaknya: imbal hasil 2‑tahun turun dan yield 10‑tahun hanya naik sedikit setelah level 4.50% bertahan.
Spekulasi tentang Presiden Trump yang berencana memecat Ketua The Fed Powell memicu reli dolar, tapi kemudian nilai tukar dan saham menguat kembali setelah Gedung Putih menegaskan tidak ada niatan melepasnya.
Gubernur Fed Waller—yang sempat digadang-gadang sebagai kandidat pengganti Powell—mendukung pemangkasan suku bunga pada Juli, tetapi mayoritas kolega belum yakin. Probabilitas pemangkasan pada September turun ke sekitar 63%, yang menjadi titik terendah sepanjang tahun.
Agenda Minggu Ini :
Flash PMI Juli, pertemuan ECB (24 Juli), dan CPI Tokyo.
ECB diperkirakan tidak merubah suku bunga hingga kuartal ke-4.
CPI Tokyo kemungkinan turun, dengan core inflation berpotensi mencatat penurunan beruntun.
Di AS, data Q2 GDP akan diumumkan 30 Juli; median Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan sekitar +2.1%–2.4%.
Koreksi dolar masih berlangsung — tengara level zona DXY antara 97.65–97.70; jika tembus di bawahnya, penurunan dapat berlanjut.
Eurozone (EMU)
ECB pada pertemuan Juli diperkirakan mempertahankan suku bunga, dengan sedikit petunjuk tentang abaian ke depan . Perbedaan imbal hasil antara AS dan Jerman terus melebar.
Ekonomi zona euro kemungkinan stagnan Q2 (+0% QoQ), meski PMI sedikit meningkat.
Euro telah mengalami beberapa koreksi turun; support penting berada di $1.1555–1.1660, sedangkan resistensi berada di kisaran $1.1720–1.1725.
Faktor Lain & Risiko
Hasil Pemilu Dewan Perwakilan Jepang diperkirakan tidak memberi dampak signifikan pada pasar.
Ancaman tarif dari Gedung Putih merupakan wildcard: misalnya bea atas impor grafit dari Cina (~160%) bisa memperlambat pengembangan industri baterai EV di AS. Tarif-tarif ini belum tercermin langsung dalam data impor AS, namun produsen luar negeri belum menurunkan harga untuk menyerap beban tersebut.
Kesimpulan
1. Potensi koreksi dolar masih terbuka lebar, terutama didukung plateau imbal hasil AS dan tekanan politik internal.
2. Fokus minggu ini: data ekonomi global, meeting ECB yang diperkirakan stabil, dan perkembangan tarif AS yang bisa mengguncang pasar.
3. Bagi pelaku pasar, target pergerakan dolar ditandai area kunci 97.65–97.70; kalau turun di bawah, indikasi pelemahan lebih lanjut jelas.