Generated Image December 02, 2025 - 3_00PM

Valas Hari Ini: Fokus Beralih ke Data Inflasi UE di Tengah Aksi Valas yang Tenang

Pasar valuta asing global pada sesi awal Eropa hari ini menunjukkan suasana relatif tenang dan terkonsolidasi — pedagang tampak menahan diri dari aksi spekulatif besar sambil menunggu momentum berikutnya. Kondisi likuiditas yang tipis dan minimnya katalis besar membuat pergerakan mayoritas pasangan mata uang utama cenderung bergerak dalam rentang sempit.

Namun ketenangan ini diyakini hanya sementara: sorotan pasar kini beralih ke data inflasi dari kawasan European Central Bank (UE) yang bakal dirilis dalam beberapa hari ke depan — suatu katalis yang bisa memicu volatilitas baru jika hasilnya berbeda dari ekspektasi.

Perilaku hati-hati mendominasi di awal Eropa meskipun pasar obligasi global stabil, setelah aksi jual pada hari Senin yang dipicu oleh Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda.

Dalam pidatonya pada hari Senin, Ueda meletakkan dasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember, mengirimkan imbal hasil global meroket bersamaan dengan imbal hasil obligasi Jepang.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS juga mendapatkan dukungan saat pasar mempertimbangkan langkah selanjutnya dari Federal Reserve (The Fed) AS setelah pertemuan kebijakan moneter bulan Desember yang dijadwalkan minggu depan.

Pasar terus mematok peluang 87% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) akhir bulan ini, menurut Alat FedWatch dari CME Group.

USD/JPY memantul menuju 156,00, pulih dari penurunan sebelumnya.

EUR/USD diperdagangkan dalam kisaran ketat di atas 1,1600. Para trader menjadi hati-hati menjelang publikasi data inflasi Indeks Harga Konsumen Diharmonisasi (HICP) untuk bulan November oleh Eurostat.

GBP/USD mempertahankan 1,3200, diperdagangkan tanpa arah dalam ketidakhadiran rilis makro tingkat atas dari kedua sisi Atlantik.

Emas bertahan di $4.200 dalam perdagangan Eropa, setelah mengalami beberapa volatilitas di awal jam perdagangan Asia. XAU/USD menghadapi hambatan dari imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih tinggi dan rebound luas Dolar AS.