20250602_1006_Grafik Koin Meningkat_remix_01jwq9k7ede5sr48b5aj5kc8jj

Timur Tengah Makin Panas – Minyak Berpotensi Meroket

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya baru saja mengebom tiga fasilitas nuklir Iran. Hal ini diumumkannya secara resmi, Sabtu (21/6/2025), malam waktu AS.

Secara rinci, bom AS menghantam tiga lokasi nuklir di Fordow, Natanz, dan Esfahan, namun kerusakan besar difokuskan pada fasilitas nuklir yang berada di Fordow. Trump kemudian meminta Iran untuk merundingkan perdamaian.

Reaksi Iran : Iran mengontrol dua jalur pelayaran strategis yang sangat penting bagi perdagangan minyak dunia, yaitu:

Selat Hormuz yang mengangkut sekitar 20% pasokan minyak dunia dan 30-35% LNG dunia. dan Laut Merah, yang melalui pemberontak Houthi di Yaman, mengangkut sekitar 12% minyak dunia dan 6% LNG.

Jika iran marah kemudian memblokir selat hormuz dan laut merah potensi menyebabkan gangguan pasokan energi, yang berdampak pada lonjakan harga minyak global.

Selat Hormuz adalah jalur vital bagi 15 juta BPD minyak mentah dan 3 juta BPD refined products. Perkiraan Macquarie pemblokiran total Selat Hormuz bisa mendorong harga minyak hingga USD 240 per barel, dengan asumsi 15 juta BPD terganggu.

Ikut sertanya AS dalam konflik Israel-Iran diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan politik serta mendorong kenaikan harga energi. Kenaikan harga energi akan berakibat pada meningkatnya kembali inflasi global, yang akan membuat para bank sentral tidak dapat menurunkan suku bunga di tengah kondisi ekonomi yang membutuhkan stimulus.