📉 Kinerja DXY di 2025
Penurunan tajam: Indeks Dolar (DXY) turun sekitar 12.5% dalam tiga kuartal pertama 2025, dari 110 ke sekitar 96.35.
Pemulihan terbatas: Setelah menyentuh titik rendah baru pada 17 September (bertepatan dengan pemotongan suku bunga oleh The Fed), DXY sempat naik ke kisaran 100, namun rebound kemungkinan sudah berakhir.
📊 Korelasi dengan Suku Bunga
Korelasi moderat: Hubungan antara DXY dan yield Treasury 2 tahun serta 10 tahun berada di sekitar 0.55, menunjukkan pengaruh suku bunga masih penting tapi tidak dominan.
Pola tidak konsisten: Korelasi sempat melemah drastis (di bawah 0.10) pada Maret, menandakan DXY tidak selalu mengikuti arah kebijakan Fed.
🪙 Hubungan dengan Emas
Korelasi negatif: Emas dan DXY memiliki korelasi sekitar -0.44, menunjukkan pergerakan berlawanan, meski lebih volatil dibanding dua tahun terakhir.
📐 Valuasi dan Siklus Jangka Panjang
Overvalued: Berdasarkan model PPP OECD, DXY dinilai overvalued sekitar 43%.
Level historis: Rata-rata 10 tahun di 98.50 dan 20 tahun di 90.35 menunjukkan posisi DXY saat ini berada di zona tinggi.
Siklus besar: DXY telah retrace ke level Fibonacci 38.2% (sekitar 98.00) dari puncaknya di 114.80 (2022). Target wajar berikutnya adalah retracement 61.8% di 87.50.
🔍 Kesimpulan Utama
DXY mungkin memasuki fase penurunan baru.
Korelasi yang goyah, valuasi tinggi, dan perubahan kebijakan moneter menjadi sinyal penting.
DXY tetap relevan sebagai indikator arah tren dolar global, meski investor tidak langsung terpapar komponennya.
