Ekonomi global menghadapi periode pertumbuhan yang lebih lambat dan peningkatan kerapuhan pada paruh kedua tahun 2025, dipengaruhi oleh ketegangan ekonomi, geopolitik, dan kelembagaan.
Perkembangan utama termasuk potensi akhir dari tarif timbal balik AS, dominasi Cina dalam rantai pasokan tanah jarang dan magnet, dan masalah domestik AS seperti pengurangan Rasio Leverage Tambahan dan pengaruh Gedung Putih terhadap kebijakan moneter.
Kebijakan tarif pemerintahan Trump menyebabkan ketidakpastian, dengan potensi dampak pada pekerjaan manufaktur dan hubungan perdagangan, sementara penyelidikan terhadap sektor-sektor penting untuk keamanan nasional sedang berlangsung.
Ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dengan penurunan penjualan ritel, kepercayaan konsumen yang lebih lemah, dan meningkatnya klaim pengangguran, mendorong kekhawatiran tentang potensi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September.
Ketegangan geopolitik, khususnya di Timur Tengah dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina, memperburuk persenjataan ekonomi dan meningkatkan insentif untuk proliferasi nuklir.
Kemampuan Tiongkok untuk mengendalikan rantai pasokan, terutama dalam produksi rare earth dan drone, menimbulkan tantangan signifikan bagi AS, menyoroti perubahan dinamika kekuatan global.
Dolar AS melemah, sementara Indeks Mata Uang Dunia Bannockburn meningkat, menunjukkan pergeseran valuasi mata uang, dengan euro berkinerja baik terhadap dolar dan yen Jepang berjuang.