Dolar AS Menguat: Indeks dolar naik 0,53% setelah laporan inflasi zona euro yang lebih lemah dari perkiraan menekan euro. Selain itu, pelemahan yuan akibat kontraksi aktivitas manufaktur China turut mendorong penguatan dolar.
Pasar Tenaga Kerja AS: Jumlah lowongan pekerjaan AS pada April meningkat secara tak terduga, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi. Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, menyatakan tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga.
Dampak pada Emas dan Perak: Harga emas turun 0,59% dan harga perak turun 0,18%, tertekan oleh penguatan dolar serta ekspektasi kebijakan suku bunga yang lebih hawkish dari The Fed.
Perkembangan Global: OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan global 2025 menjadi 2,9% dari 3,1%, dengan alasan dampak tarif dan ketidakpastian investasi. Indeks manufaktur China juga mengalami kontraksi terbesar dalam lebih dari 2,5 tahun.
Kebijakan ECB dan BOJ: Inflasi zona euro melambat, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh ECB. Sementara itu, Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengisyaratkan kehati-hatian dalam menaikkan suku bunga.