Pada 21 Juli 2025, setelah pemilu majelis tinggi Jepang, yen menguat sekitar 1% menjadi ¥147,315 per dolar, naik juga terhadap euro dan pound masing-masing sekitar 0,4%.
Partai koalisi penguasa yang dipimpin Perdana Menteri Shigeru Ishiba gagal mempertahankan mayoritas di majelis tinggi, namun hasil ini sudah diantisipasi oleh pasar dan tidak memicu gejolak besar.
Ishiba berkomitmen untuk tetap memimpin, meski ada tekanan internal, dan fokus pada kebijakan fiskal serta negosiasi tarif AS menjelang tenggat 1 Agustus.
Data menunjukkan penurunan imbal hasil obligasi AS, yang turut menekan dolar, sekaligus mendorong apresiasi yen.
TOPIK UTAMA
1. Hasil pemilu sudah diperkirakan pasar sehingga kenaikan yen bersifat stiabilisasi (corrective bounce).
2. Pasar global akan mengawasi keputusan tarif AS dan kebijakan moneter ECB–The Fed yang akan dipengaruhi oleh isu tarif ini.
3. Fokus investor tertuju pada potensi diskusi ulang kebijakan moneter Bank of Japan—apalagi jika pemerintah bereksperimen dengan stimulus fiskal—yang bisa mempengaruhi tren yen ke depan.