CPI merupakan petunjuk terbaru menjelang keputusan suku bunga Fed pada pertemuan 17-18 Desember. Reaksi pasar yang signifikan diperkirakan terjadi jika CPI utama naik dari 2,6% menjadi 2,7% y/y seperti yang diantisipasi, sementara CPI inti diperkirakan tetap sama pada 3,3% y/y. Kecuali jika ada perkembangan positif yang tidak terduga, Federal Reserve kemungkinan akan menurunkan suku bunga dan mempertahankan pertemuan Januari sebagai peluang potensial untuk jeda.
Indeks Dolar AS (DXY) menguat untuk hari ketiga berturut-turut, memperpanjang pergerakan melewati batas 106,00 sebelum rilis data CPI AS yang penting pada hari Rabu.
EUR/USD menambah kerugian mingguan dan sempat menembus support 1,0500 untuk mencapai posisi terendah baru dalam empat hari. Berikutnya dalam agenda euro adalah pertemuan ECB pada 12 Desember.
GBP/USD mempertahankan bias bullish-nya, menambah kenaikan hari Senin dan meninjau kembali zona 1,2780. RICS House Price Balance akan dirilis berikutnya pada 12 Desember.
Dorongan kenaikan USD/JPY meningkat lebih cepat dan merebut kembali area di atas batas 152,00, sekaligus menantang SMA 200-hari yang penting. Harga Produsen Jepang, Indeks Reuters Tankan, dan indeks Manufaktur Besar BSI akan dipublikasikan.
AUD/USD tetap bertahan dengan baik di bawah support 0,6400 karena investor menilai kecenderungan dovish pada pertemuan RBA. Semua perhatian akan tertuju pada rilis laporan pasar tenaga kerja Australia pada 12 Desember.
Harga WTI memperpanjang awal minggu yang baik dan naik di atas angka $69,00 per barel karena para pedagang terus mencerna stimulus baru di Tiongkok dan potensi kekhawatiran pasokan di Eropa.
Harga Emas terus naik dan mencetak level tertinggi baru dalam dua minggu tepat di bawah level penting $2.700 per troy ounce menjelang data CPI AS. Harga Perak melanjutkan kenaikan kuat pada hari Senin, bertahan di dekat level $32,00 per ounce.