Moody’s menurunkan peringkat utang AS karena meningkatnya utang pemerintah dan biaya bunga selama lebih dari satu dekade. Moody’s adalah yang terakhir di antara tiga lembaga pemeringkat utama yang melakukan downgrade setelah S&P (2011) dan Fitch (2023).
Penyebab utama downgrade adalah kegagalan pemerintah AS untuk mengendalikan defisit fiskal yang terus membesar. Sejak 2008, Kongres hanya mengandalkan resolusi pendanaan jangka pendek tanpa menyusun anggaran penuh.
Dampak bagi ekonomi: Meskipun peningkatan utang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan global, dan obligasi pemerintah AS tetap dianggap sebagai aset “bebas risiko” bagi investor.
Pelajaran dari downgrade sebelumnya: Saat S&P dan Fitch menurunkan peringkat utang AS, pasar saham mengalami koreksi sementara tetapi kemudian kembali naik. Yield obligasi awalnya naik tetapi kemudian turun karena AS tetap menjadi pilihan investasi utama.
Prediksi untuk saham dan obligasi: Penurunan peringkat kali ini kemungkinan besar hanya akan memicu koreksi jangka pendek di pasar saham, yang bisa menjadi peluang bagi investor. Yield obligasi mungkin akan naik sebentar sebelum kembali turun karena ekonomi AS tidak mampu mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka panjang.
Kesimpulan: Moody’s downgrade tidak mengubah pandangan pasar secara fundamental. Investor perlu memperhatikan kondisi pasar jangka pendek tetapi tidak perlu terlalu khawatir akan dampak jangka panjang.