photo_2025-04-14_08-55-04

Dolar Melemah Empat Pekan Beruntun, Pasar Global Bergerak Dinamis

Dolar AS kembali menunjukkan tren penurunan, memasuki minggu keempat pelemahan berturut-turut. Tekanan ini muncul seiring membaiknya sentimen risiko global dan sedikit meredanya ketegangan dalam isu perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Berikut rangkuman perkembangan pasar pada Selasa, 15 April:

Indeks Dolar AS (DXY)
DXY turun untuk hari kelima berturut-turut dan masih berada di bawah level penting 100,00. Imbal hasil obligasi AS mengalami koreksi yang cukup luas. Hari ini pasar menantikan rilis data Harga Impor/Ekspor, Indeks Manufaktur Empire State, serta laporan cadangan minyak mingguan dari API. Tiga pejabat The Fed—Harker, Bostic, dan Barkin—dijadwalkan memberikan pandangan mereka yang bisa memengaruhi sentimen pasar.

EUR/USD
Euro melemah ke wilayah 1,1360 setelah dua hari penguatan. Hal ini terjadi meski tekanan terhadap dolar masih terasa. Fokus pasar kini tertuju pada rilis data Harga Perdagangan Besar Jerman serta survei Sentimen Ekonomi ZEW dari Jerman dan kawasan euro.

GBP/USD
Pound berhasil menembus zona 1,3200 namun mulai kehilangan momentum. Pasar selanjutnya akan mencermati data Penjualan Ritel BRC dan laporan pasar tenaga kerja Inggris.

USD/JPY
Setelah sempat menguat di atas 144,00, dolar terhadap yen kembali melemah ke area 142,00. Data berikutnya dari Jepang adalah Indeks Tankan Reuters dan Pesanan Mesin yang berpotensi memicu volatilitas lanjutan.

AUD/USD
Dolar Australia menguat signifikan, menembus kembali 0,600 dan mencapai level tertinggi dalam beberapa hari terakhir di sekitar 0,6340. Risalah Rapat Bank Sentral Australia (RBA) menjadi perhatian utama pelaku pasar.

Minyak Mentah (WTI)
Harga minyak naik ke atas $62 per barel, memperpanjang kenaikan dari akhir pekan lalu. Sentimen positif datang dari meningkatnya impor Tiongkok dan meredanya kekhawatiran tarif.

Emas dan Perak
Harga emas sempat mencetak rekor mendekati $3.250 per troy ons sebelum terkoreksi. Perak juga menguat selama empat hari berturut-turut dan kini stabil di atas $32 per ons. Walau minat risiko meningkat, aset safe haven tetap diminati.