Generated Image December 04, 2025 - 12_55PM

Set Your Weekly Profit Target: Cara Profesional Membangun Target yang Terukur

Salah satu kesalahan terbesar trader pemula adalah menetapkan target profit yang terlalu besar, terlalu ambisius, atau tidak didasarkan pada data.

Akibatnya?

Trading menjadi penuh tekanan, muncul dorongan untuk overtrade, dan pada akhirnya akun ambruk karena terus mengejar target yang tidak realistis.

Padahal, trader profesional justru menggunakan target yang sederhana, terukur, dan dapat diulang setiap minggu.

Berikut panduan menentukan target profit mingguan dengan cara yang cerdas:


1. Mulai dari Risiko, Bukan Profit

Banyak trader bertanya:

“Minggu ini saya mau profit berapa?”

Sementara profesional bertanya:

“Minggu ini saya siap rugi berapa?”

Tentukan dulu batas risikonya:

  • Risiko per transaksi: 1–2% dari modal
  • Batas kerugian harian: 3–4%
  • Batas kerugian mingguan: 5–7%

Tanpa batas rugi yang jelas, target profit apa pun akan membuat Anda trading secara ngawur.


2. Bangun Target dari Statistik, Bukan Harapan

Target yang sehat harus mengikuti performa historis sistem Anda.

Contoh:

  • Rata-rata profit: 2% per posisi
  • Rata-rata loss: –1%
  • Winrate: 50%
  • Jumlah trade per minggu: 6

Perhitungan ekspektasi mingguan:

= (Profit rata-rata × winrate × jumlah trade) – (Loss rata-rata × (1 – winrate) × jumlah trade)
= (2% × 0.5 × 6) – (1% × 0.5 × 6)
= 6% – 3%
= 3% per minggu

Inilah target realistis: berdasarkan data, bukan keinginan.


3. Gunakan Rentang Target, Bukan Angka Tunggal

Target yang kaku (misalnya “harus 5%”) cenderung membuat trader:

  • memaksakan entry
  • balas dendam setelah loss
  • menuntut market memberikan sesuatu yang tidak tersedia

Lebih sehat menggunakan rentang:

  • Konsisten: 2–4% per minggu
  • Agresif terkendali: 4–7%
  • Ultra konservatif: 1–2%

Rentang memberi fleksibilitas dan mencegah Anda memaksa market saat peluang sedang minim.


4. Ikuti Struktur Market, Jangan Memaksa Trading

Ada minggu yang sangat volatile → profit lebih mudah.
Ada minggu yang flat → peluang sedikit.

Trader cerdas menyesuaikan diri:

  • Minggu trending: target cepat tercapai
  • Minggu sideways: kurangi lot dan ekspektasi
  • Minggu penuh news besar: fokus pada risiko, bukan target

Market tidak menyediakan kualitas peluang yang sama setiap minggu.


5. Sesuaikan Target dengan Gaya Trading Anda

Setiap gaya trading memiliki ekspektasi yang berbeda.

Scalper

  • Banyak entry
  • Target kecil tapi sering
  • 3–7% per minggu realistis

Day Trader

  • 3–10 entry per minggu
  • Target 2–5% wajar

Swing Trader

  • Entry lebih sedikit
  • Target kecil tapi stabil
  • 1–3% per minggu sudah sangat baik

Jangan meniru target trader lain dengan gaya trading berbeda.


6. Fokus pada Konsistensi, Bukan Besarnya Angka

Trader yang konsisten profit 2% per minggu dapat mengalahkan trader yang kadang profit besar tetapi sering rugi besar.

Dengan 2% per minggu:

  • Sebulan: ±8–9%
  • Setahun (compounding): >125%

Anda tidak perlu mengejar 10% per minggu.
Yang Anda butuhkan adalah disiplin dan kemampuan bertahan.


7. Saat Target Tercapai — Berhenti

Trader profesional tidak terus trading setelah target mingguan tercapai.

Alasannya:

  • euforia memicu overtrade
  • risiko error psikologis meningkat
  • menjaga kestabilan performa jangka panjang

Target mingguan adalah batas kemenangan, bukan sekadar batas untuk mengejar profit.


Kesimpulan

Target profit mingguan harus realistis dan terukur.

Ringkasannya:

  1. Mulai dari risiko, bukan impian
  2. Gunakan data historis sistem Anda
  3. Pakai rentang target, bukan angka kaku
  4. Sesuaikan dengan kondisi market dan gaya trading
  5. Kejar konsistensi, bukan angka besar
  6. Berhenti ketika target tercapai

Dengan cara ini, Anda bukan hanya menghasilkan profit—Anda membangun performa trading yang stabil, sehat, dan berkelanjutan.