⚠️ Peringatan Koreksi Pasar oleh Goldman Sachs & Morgan Stanley
Kedua bank investasi memperkirakan koreksi pasar saham global sebesar 10–20% dalam 1–2 tahun ke depan.
CEO Goldman Sachs, David Solomon, menyebut koreksi sebagai bagian normal dari siklus bull market: “Things run, and then they pull back.”
CEO Morgan Stanley, Ted Pick, menyebut koreksi sebagai hal sehat dan bukan tanda krisis.
📉 Kekhawatiran Valuasi Saham
IMF, Ketua The Fed Jerome Powell, dan Gubernur Bank of England Andrew Bailey juga memperingatkan bahwa valuasi saham saat ini terlalu tinggi.
🌏 Optimisme terhadap Asia
Goldman Sachs dan Morgan Stanley melihat Asia sebagai titik terang:
China tetap menarik bagi investor global.
Hong Kong, Jepang, dan India dinilai memiliki narasi pertumbuhan unik.
Sektor yang disorot: AI, kendaraan listrik (EV), dan bioteknologi di China.
Reformasi tata kelola perusahaan di Jepang dan pembangunan infrastruktur di India disebut sebagai tema investasi jangka panjang.
Secara makroekonomi, koreksi pasar saham cenderung mendorong kenaikan harga emas karena investor mencari aset safe haven di tengah ketidakpastian. Namun, efeknya bisa bervariasi tergantung pada faktor suku bunga, inflasi, dan geopolitik.
