Meredanya ketegangan dalam perang dagang global melemahkan harga emas.
Laporan Penjualan Ritel AS bulan April dan Indeks Harga Produsen (PPI) akan menjadi sorotan pada Kamis nanti.
Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan tajam. Namun Pagi Ini terlihat rebound moderat, potensi kenaikan logam mulia ini mungkin terbatas dalam waktu dekat akibat meningkatnya selera risiko dan kemajuan dalam negosiasi perdagangan.
Emas tetap dalam posisi defensif karena ketegangan dalam perang dagang global mereda, mendorong investor menjauhi aset safe-haven. AS dan Tiongkok menyepakati pengurangan tarif setelah dua hari perundingan di Jenewa, Swiss. AS menurunkan tarif impor dari Tiongkok menjadi 30% dari sebelumnya 145%, sementara Tiongkok memangkas tarif impor dari AS menjadi 10% dari 125%.
“Secara keseluruhan, ini adalah sentimen risiko yang lebih baik yang untuk saat ini mengurangi daya tarik emas,” kata Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank A/S.
Seorang penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Shamkhani, menyatakan pada Rabu malam bahwa Iran siap menandatangani kesepakatan nuklir dengan syarat tertentu dengan Presiden AS Donald Trump sebagai imbalan atas pencabutan sanksi ekonomi. Perkembangan positif ini turut berkontribusi pada pelemahan harga emas.
Namun, ketidakpastian perdagangan dan meningkatnya risiko geopolitik dapat membantu membatasi kerugian emas. Para pelaku pasar akan memantau rilis data Penjualan Ritel AS dan Indeks Harga Produsen (PPI) untuk bulan April pada Kamis nanti. Selain itu, Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell dijadwalkan akan berbicara.